Selasa, 09 April 2013

Buddhisme menurut Cendikiawan I



Saya sendiri tidak dapat merasakan bahwasanya, baik dalam hal kebijaksanaan maupun dalam hal kebajikan, Kristus berdiri sama tinggi dengan sejumlah orang lainnya yang dikenal sejarah.

Saya pikir saya semestinya menempatkan Sang Buddha di atas Kristus dalam kedua hal tersebut. 

(Bertrand Russell, “Why I am not a Christian”)


Di antara agama-agama besar dalam sejarah, saya lebih menyukai Ajaran Buddha, karena menganut metode ilmiah dan menjalankannya sampai suatu kepastian yang dapat disebut rasionalistik, membahas sampai di luar jangkauan Ilmu Pengetahuan karena keterbatasan peralatan mutakhir. Ajaran Buddha adalah ajaran mengenai penaklukan pikiran. (Betrand Russell)



Agama Buddha telah berbuat lebih banyak bagi kemajuan peradaban dunia dan kebudayaan yang sejati daripada berbagai pengaruh lainnya dalam sejarah kemanusiaan. 

(H. G. Wells)






Nampaknya bahwa sifat keindahan yang baik itu akan tetap muda selamanya, duduk bersila di atas kesucian teratai dengan tangan kananNya terangkat menasehati, memberikan jawaban dalam kedua frase berikut:

Bila engkau berharap bebas dari penderitaan rasa takut, praktikanlah kebijaksanaan dan belas kasih”. (Anatole France)



Agama Buddha, sebaliknya adalah suatu sistem berpikir, suatu agama, suatu sains spiritual, dan suatu pandangan hidup, yang masuk akal, praktis dan menyeluruh.

Selama 2500 tahun ia telah memuaskan kebutuhan spiritual dari hampir sepertiga jumlah umat manusia.

Agama Buddha menarik perhatian dunia Barat, yang menekankan pada kepercayaan diri yang disertai dengan rasa toleransi terhadap pandangan orang lain, termasuk ilmu pengetahuan, agama, filsafat, psikologi, etika dan seni dan menunjuk manusia sendiri sebagai si pencipta dari kehidupannya saat ini serta perancang tunggal atas nasibnya. (Christmas Humpreys)


Sebagai umat Buddha atau bukan umat Buddha, saya telah memeriksa setiap sistem agama-agama besar di dunia ini, dan tidak ada sesuatu pun di dalam agama-agama itu saya temukan yang melebihi, keindahan dan kesempurnaan dari Jalan Mulia Berunsur Delapan serta Empat Kesunyataan Mulia dari Sang Buddha.

Saya merasa puas menyesuaikan kehidupan saya menurut jalan tersebut. (Prof. Rhys Davids)




Sebagai seorang pelajar studi banding agama, saya yakin bahwa Ajaran Buddha adalah yang paling sempurna yang pernah dikenal dunia.

Filsafat teori evolusi dan hukum karma jauh melebihi kepercayaan lainnya.

Tugas saya adalah menangani penderitaan batin dan inilah yang mendorong saya menjadi akrab dengan pandangan dan metode Buddha, yang bertema pokok mengenai rantai penderitaan, ketuaan, kesakitan, dan kematian. (Carl Gustav Jung)



Sumber: Ven, Dhammananda. Buddhism in The Eyes of Intellectuals