Rabu, 20 Februari 2013

Nara Siha Gatha (Syair Tentang Singa diantara Para Manusia)




Syair-syair ini diucapkan oleh Putri Yasodharā kepada putranya, Pangeran Rahula pada saat kunjungan pertama Buddha ke Kerajaan Kapilavatthu setelah Pencerahan-Nya. Ia menjelaskan beberapa karakteristik fisik dan kebajikan mulia Buddha.

Kaki merah-Nya ditandai dengan roda yang mengagumkan
Tumit-Nya yang panjang dihiasi dengan tanda-tanda khusus
Kaki-nya dihiasi dengan sebuah chowrie (cārama) dan paraso
Ia sesungguhnya adalah ayahmu, singa di antara para manusia.

Ia seorang Pangeran Sakya yang mulia dan lembut hati
Tubuh-Nya dipenuhi dengan tanda-tanda khusus
Ia seorang pahlawan di antara manusia, yang mengharapkan kesejahteraan dunia
Ia sesungguhnya adalah ayahmu, singa di antara para manusia.

Wajah-Nya bagaikan bulan purnama
Ia dicintai oleh para dewa dan manusia
Ia bagaikan seekor gajah di antara manusia
Cara-Nya berjalan anggun seperti halnya seekor gajah dari keturunan mulia
Ia sesungguhnya adalah ayahmu, singa di antara para manusia.

Ia berasal dari silsilah mulia, lahir dari kasta ksatria
Kaki-Nya telah dihormati oleh para dewa dan manusia
Batin-Nya telah berkembang dalam sila dan samadhi
Ia sesungguhnya adalah ayahmu, singa di antara para manusia.

Hidung-Nya yang bagus panjang dan menonjol
Bulu mata-Nya bagaikan bulu mata wanita
Mata-nya biru tua; alis mata-Nya yang biru bagaikan pelangi
Ia sesungguhnya adalah ayahmu, singa di antara para manusia.

Leher-Nya yang indah tegap dan halus
Rahang-Nya bagaikan rahang singa
Tubuh-Nya bagaikan tubuh raja para hewan
Kulit-Nya yang indah berwarna cerah keemasan
Ia sesungguhnya adalah ayahmu, singa di antara para manusia.

Suara-Nya yang merdu lembut dan dalam
Lidah-Nya merah bagaikan merah delima
Gigi putin-Nya berjumlah dua puluh setiap barisnya
Ia sesungguhnya adalah ayahmu, singa di antara para manusia.

Rambut-Nya yang biru tua bagaikan warna collyrium
Dahi-Nya bagaikan piring emas yang mengkilap
Tonjolan rambut (di antara kedua alis)-Nya seputih bintang timur
Ia sesungguhnya adalah ayahmu, singa di antara para manusia.

Bagaikan bulan yang dikelilingi oleh banyak sekali bintang
Mengikuti jalan di angkasa, demikian juga Guru para bhikkhu
Ditemani oleh para siswa-Nya
Ia sesungguhnya adalah ayahmu, singa di antara para manusia.