ANICCA
(Cipt. Bhikkhu Girirakkhito)
Anicca, anicca lambang tiada kekekalan
Seluruh semesta alam
Hidup mati timbul tenggelam
Anicca, anicca dikaulah corak yang nyata
Setiap materi dan batin, timbul lenyap sepanjang masa
Sedih serta gembira, muda jadi tua
Kumpul dan berpisah berkembang dan layu
Timbul lenyap tanpa berhenti lahir tumbuh lapuk mati
Anicca, anicca dikaulah sumber derita
Bagi para bijaksana dikau kelihatan nyata
DUKKHA
(Cipt. Bhikkhu Girirakkhito)
Dukkha itulah derita
tersiksa pedih serta samsara
semua makhluk dewa pun brahma
dicengkram oleh derita
bila ingin bahagia
harus bergulat perbaiki karma
sedih serta banyak derita
tuk mempertahankan bahagia
lahir tua mati
sedih takut cemas
putus asa penderitaan badan dan sukma
berkumpul dengan yg dibenci
berpisah dengan apa yang dicinta
hancur lebur remuk redam
bila tak tercapai cita2
Dukkha dikau corak yg nyata
meliputi alam semesta
ANATTA
(Cipt. Bhikkhu Girirakkhito)
Anatta itu'lah sesuatu
Tanpa aku serta tanpa inti
Dalam Kesunyataan akhir
Tiada makhluk jiwapun pribadi
Tiada sesuatu kesatuan
Benda yang disebut diri
Nan tinggal kekal s'panjang masa
Namun berobah s'lalu nan abadi
Hanya batin dan materi
Tiada suatu lainnya
Bukan makhluk bukan jiwa
Bukan suatu pribadi
Yang disebut manusia
Hanya suatu hayal
kosong belaka tanpa inti
Bagi yang melihat
Kebenaran sejati
Serta sadar diri
Baginya lenyaplah avijja
Roda Samsara dapat di atasi
PEKIK KEMENANGAN
(Cipt: Darmadi Tjahjadi)
Melalui banyak kelahiran dalam samsara
Mengembaralah aku mencari
tapi tak menemukan Pembuat rumah ini
Menyedihkan kehidupan yang berulang-ulang
Oh pembuat rumah kamu t’lah terlihat
Kau tak akan membuat rumah lagi
Semua rakit-rakitmu patah
Balok utamamu telah dihancurkan
Batin mencapai keadaan
tanpa syarat
Tercapailah akhir dari pada Tanha
(Cipt. Bhikkhu Girirakkhito)
Anicca, anicca lambang tiada kekekalan
Seluruh semesta alam
Hidup mati timbul tenggelam
Anicca, anicca dikaulah corak yang nyata
Setiap materi dan batin, timbul lenyap sepanjang masa
Sedih serta gembira, muda jadi tua
Kumpul dan berpisah berkembang dan layu
Timbul lenyap tanpa berhenti lahir tumbuh lapuk mati
Anicca, anicca dikaulah sumber derita
Bagi para bijaksana dikau kelihatan nyata
DUKKHA
(Cipt. Bhikkhu Girirakkhito)
Dukkha itulah derita
tersiksa pedih serta samsara
semua makhluk dewa pun brahma
dicengkram oleh derita
bila ingin bahagia
harus bergulat perbaiki karma
sedih serta banyak derita
tuk mempertahankan bahagia
lahir tua mati
sedih takut cemas
putus asa penderitaan badan dan sukma
berkumpul dengan yg dibenci
berpisah dengan apa yang dicinta
hancur lebur remuk redam
bila tak tercapai cita2
Dukkha dikau corak yg nyata
meliputi alam semesta
ANATTA
(Cipt. Bhikkhu Girirakkhito)
Anatta itu'lah sesuatu
Tanpa aku serta tanpa inti
Dalam Kesunyataan akhir
Tiada makhluk jiwapun pribadi
Tiada sesuatu kesatuan
Benda yang disebut diri
Nan tinggal kekal s'panjang masa
Namun berobah s'lalu nan abadi
Hanya batin dan materi
Tiada suatu lainnya
Bukan makhluk bukan jiwa
Bukan suatu pribadi
Yang disebut manusia
Hanya suatu hayal
kosong belaka tanpa inti
Bagi yang melihat
Kebenaran sejati
Serta sadar diri
Baginya lenyaplah avijja
Roda Samsara dapat di atasi
PEKIK KEMENANGAN
(Cipt: Darmadi Tjahjadi)
Melalui banyak kelahiran dalam samsara
Mengembaralah aku mencari
tapi tak menemukan Pembuat rumah ini
Menyedihkan kehidupan yang berulang-ulang
Oh pembuat rumah kamu t’lah terlihat
Kau tak akan membuat rumah lagi
Semua rakit-rakitmu patah
Balok utamamu telah dihancurkan
Batin mencapai keadaan
tanpa syarat
Tercapailah akhir dari pada Tanha